Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad mengatakan perekonomian seharusnya
tidak berada dalam kontrol kelompok elit minoritas. Pernyataan tersebut
dilontarkannya karena Iran masih belum mendapat keuntungan apa-apa dari
pendapatan minyak negaranya.
"Ekonomi sebuah negara tidak boleh terikat pada tiga ribu atau 10 ribu orang saja, melainkan seluruh bangsa," kata Ahmadinejad dalam pidatonya di Kirmanshah seperti dikutip Hurriyet Daily News. Kamis (3/1).
Menurut Ahmadinejad, negara-negara barat telah mengeksploitasi dan merampok minyak di negaranya. Termasuk mengeruk keuntungan dari gas alam yang ada di Iran selama bertahun-tahun.
Akibatnya, Iran masih belum menikmati keuntungan atas kekayaan alamnya tersebut. Ahmadinejad mengungkapkan Iran kehilangan pendapatan tersebut karena minyak dari negaranya dijual dengan harga yang lebih murah.
Lantaran perekonomian di Iran yang masih dinikmati segelintir orang, akibatnya pendapatan minyak di negara tersebut pun diterima secara parsial.
Tidak heran jika Ahmadinejad menyebut total pendapatan minyak belum diterima oleh Iran sejauh ini. Sejak revolusi Islam pada tahun 1979, Iran hanya menerima pendapatan secara parsial.
"Keadilan, kesejahteraan dan ekonomi yang stabil hanya akan mungkin tercipta dengan sistem dimana orang-orang tetap aktif (berpartisipasi)," ujar Ahmadinejad.
Untuk menempuh kesejahteraan rakyat Iran, ia mengimbau Iran harus meninggalkan kebiasaan menjual bahan baku sumber daya alamnya. Dengan begitu, bahan mentah tersebut bisa diubah menjadi produk jadi di dalam negeri. Selanjutnya jika mencapai surplus produk barulah diekspor ke negara-negara lain.
"Ekonomi sebuah negara tidak boleh terikat pada tiga ribu atau 10 ribu orang saja, melainkan seluruh bangsa," kata Ahmadinejad dalam pidatonya di Kirmanshah seperti dikutip Hurriyet Daily News. Kamis (3/1).
Menurut Ahmadinejad, negara-negara barat telah mengeksploitasi dan merampok minyak di negaranya. Termasuk mengeruk keuntungan dari gas alam yang ada di Iran selama bertahun-tahun.
Akibatnya, Iran masih belum menikmati keuntungan atas kekayaan alamnya tersebut. Ahmadinejad mengungkapkan Iran kehilangan pendapatan tersebut karena minyak dari negaranya dijual dengan harga yang lebih murah.
Lantaran perekonomian di Iran yang masih dinikmati segelintir orang, akibatnya pendapatan minyak di negara tersebut pun diterima secara parsial.
Tidak heran jika Ahmadinejad menyebut total pendapatan minyak belum diterima oleh Iran sejauh ini. Sejak revolusi Islam pada tahun 1979, Iran hanya menerima pendapatan secara parsial.
"Keadilan, kesejahteraan dan ekonomi yang stabil hanya akan mungkin tercipta dengan sistem dimana orang-orang tetap aktif (berpartisipasi)," ujar Ahmadinejad.
Untuk menempuh kesejahteraan rakyat Iran, ia mengimbau Iran harus meninggalkan kebiasaan menjual bahan baku sumber daya alamnya. Dengan begitu, bahan mentah tersebut bisa diubah menjadi produk jadi di dalam negeri. Selanjutnya jika mencapai surplus produk barulah diekspor ke negara-negara lain.
sumber : http://www.republika.co.id
0 comments:
Post a Comment